Pilihan Metode KB Sesuai Kebutuhan

Oleh: dr. Riza Sufriadi Sufi, Sp.OG

Suatu ketika saya minta kepada pasangan yang baru saja hamil anak pertama untuk membaca tentang jenis-jenis kontrasepsi agar dapat memilih metode kontrasepsi yang akan digunakan nanti. Si Bunda menjawab, “dokter kita baru hamil sudah kok udah disuru KB”

Tahukah Anda untuk menjadikan keluarga yang berkuailtas, perencanaan itu sangat penting? Saat Anda dan pasangan memutuskan untuk hidup bersama, disinilah waktu yang paling tepat untuk melakukan rencana ke depan.

Mulai dari finansial, hingga urusan anak. Banyak keluarga yang tidak memiliki perencanaan di awal, sehingga di tengah jalan timbul berbagai masalah yang seharusnya bisa diantisipasi.

Diantara perencanaan keluarga, satu yang paling penting adalah merencanakan memberi jarak pada anak. Kenapa? Karena anak membutuhkan waktu berkualitas untuk menyusu secara penuh selama dua tahun dari Ibu.

Selain itu, mengatur jarak anak juga bisa meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak karena orangtua memiliki waktu untuk memberi perhatian terhadap tumbuh kembang anak. Ada dua manfaat penting keluarga berencana, baik dari segi kesehatan maupun finansial.

Maka, sejak dari menikah sudah harus tau bagaimana cara mengatur jumlah anak, jarak, dan metode KB apa yang akan dipakai. Nanti disaat melahirkan atau sesudah melahirkan tinggal memakai saja.

Jenis-Jenis KB

Ada banyak sekali jenis-jenis KB dan pembagiannya. Perlu diketahui setiap kita mempunyai perbedaan antar individu. Jadi suatu metode KB yang cocok untuk orang lain belum tentu cocok untuk kita. Maka memilih KB sesuai kita sendiri.

Secara umum KB itu di bagi 3; Alami, Hormonal dan Non-Hormonal. Metode KB alami tidak menggunakan alat atau obat. Metode alami ini biasanya dengan Menyusui Ekslusif selama 6 bulan dan metode Kalender.

Sistem KB kalender dilakukan dengan menggunakan penghitungan masa subur wanita, dan menghindari berhubungan seks pada masa subur. Kelebihan metode sistem KB kalender yang sangat murah karena tidak perlu mengeluarkan biaya, tidak ada efek samping, Tidak perlu menggunakan bantuan alat apapun. Kekuranganya, sistem KB kalender ini termasuk kontrasepsi yang kurang efektif. Cara ini memiliki kemungkinan gagal yang tinggi.

Metode KB Hormonal

  1. Pil KB

Pil KB ada 2 macam, Mini pil/Pil Menyusui(yang mengandung Progesteron  saja) dan Pil KB Kombinasi. Pada masa menyusui yang disarankan adalah minipil. Ciri Pil KB ini adalah warnanya sama semua, beda dengan Pil KB Kombinasi yang terdapat 2 warna. Minum Pil KB kombinasi pada masa menyusi dapat mengurangi produksi ASI.

Mengonsumsi pil KB kombinasi adalah salah satu jenis kontrasepsi yang mudah dilakukan. Anda tinggal meminumnya setiap hari pada waktu yang sama, sesuai anjuran dokter. Pemakian pil sebagai alat kontrasepsi akan sangat efektif apabila diminum setiap hari.

Maka dari itu, dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi jika Anda memilih menggunaan jenis kontrasepsi ini. Penggunaan pil KB yang tidak teratur pasalnya bisa berujung pada terjadinya kehamilan. Kelebihan: Pil KB tidak memengaruhi kesuburan, jadi meskipun Anda meminumnya dalam jangka waktu yang lama, masih bisa hamil setelah berhenti mengonsumsi pil kontrasepsi tersebut Pil KB juga dapat mengatasi berbagai gangguan kesehatan seperti mengatasi nyeri haid, mencegah kurang darah dan mencegah penyakit kanker.

Kekurangan atau efek samping: Penggunaan pil KB pada bulan pertama mungkin akan menimbulkan efek samping, misalnya mual, perdarahan atau flek di masa haid, kenaikan berat badan, hingga sakit kepala. Namun, efek ini tidaklah berbahaya Jika Anda masih menyusui, sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter sebelum memakai pil KB. Pasalnya, tidak semua pil KB bisa digunakan oleh ibu menyusui. Sebagian pil KB, terutama pil KB dengan hormon kombinasi progresteron dan estrogen dapat menghentikan produksi air susu ibu (ASI).

  1. Suntik KB

Suntuk Kb juga terbagi 2 jenis: Suntik 1 bulana atau 3 Bulan. Suntik 3 Bulan isinya Cuma progrstin seperti halnya minipil. Suntuk 1 Bulan adalah Kombinasi seperti Pil KB Kombinasi. Pada Ibu mnyusui dianjurkan yang suntik 3 Bulan. Suntikan 1 Bulan dapat mengurangi ASI.

Kelebihan: Suntik KB aman digunakan bagi wanita menyusui setelah 6 minggu pascapersalinan (Suntik 3 Bulan), tidak harus menggunakan tiap malam, angka keberhasilan tinggi.

Kekurangan atau efek samping: Keluar flek-flek Perdarahan ringan di antara dua masa haid, Sakit kepala, Kenaikan berat badan.

  1. Susuk KB atau implan

Implan digunakan dengan cara memasukan susuk pada lengan bagian atas. Ada beberapa jenis susuk yang memiliki masa penggunaan berbeda. Susuk 1 dan 2 batang bisa digunakan selama 3 tahun, sedangkan susuk 6 batang digunakan 5 tahun.

Kelebihan: Susuk KB aman digunakan bagi wanita menyusui dan dapat dipasang setelah 6 minggu pascapersalinan Kekurangan atau efek samping: Perubahan pola haid dalam batas normal adalah efek samping yang biasanya terjadi dari penggunaan implant Perdarahan ringan di antara masa haid, Keluar flek-flek,  Tidak haid,  Sakit kepala.

 

  1. LNG IUS(IUD Cantik)

Disebut juga IUD Cantik, karena dapat mempercantik kulit penggunanya. Cara kerja IUS pada dasarnya adalah menggabungan kontrasepsi jenis intra uterine device (IUD) dan kontrasepsi hormonal dengan cara menambahkan hormon (levonorgestrel) ke dalam IUD. Bentuk IUS hampir serupa dengan IUD.

Setiap harinya, IUS akan melepaskan sejumlah hormon levonorgestrel di dalam rahim untuk mencegah terjadinya pembuahan. Selain itu, IUS akan mengentalkan lendir rahim sehingga pergerakan sperma di dalam rahim dan tuba falopi dapat dicegah.

Kelebihan: IUS sangat praktis digunakan karena dapat dipasang dan dilepas dengan mudah setiap saat dengan bantuan tenaga kesehatan atau dokter. Kontrasepsi ini adalah kontrasepsi jangka panjang karena dapat digunakan selama 5 tahun Kekurangan atau efek samping: Menjadikan menstruasi lebih pendek, ringan dan mengurangi rasa sakit ketika haid

Kontrasepsi Non Hormonal
1. Kondom

Kondom adalah alat kontrasepsi yang mudah dan praktis digunakan. Efektivitas kondom dalam mencegah kehamilan meningkat, terutama setelah ditambahkan lubrikan spermisida di alat ini. Kelebihan: Selain kehamilan, kondom juga bisa mencegah penularan penyakit kelamin, termasuk infeksi HIV/AIDS Kekurangan atau efek samping: Penggunaan kondom bagi sebagian orang dapat menimbulkan alergi dari bahan yang digunakan untuk membuat alat kontrasepsi ini. Pada pemakaian yang tidak tepat, kondom bisa terlepas. Jika terjadi hal tersebut, kehamilan pun bisa terjadi.

  1. IUD/ Spiral

Intra uterine device (IUD) IUD merupakan alat kontrasepsi yang memiliki bentuk seperti huruf T. IUD dapat digunakan dengan cara, dimasukkan ke dalam rongga rahim oleh bidan atau dokter yang terlatih. Dalam pemasangan IUD, biasanya menyisakan sedikit benang di vagina untuk menandakan posisi alat ini.

Kelebihan: IUD tembaga bis adigunakan dalam jangka waktu yang lama, yakni sekiyat 8-10 tahun. Meski demikian, pemeriksaan rutin tetap perlu dilakukan karena jika pemasangan IUD tidak tepat atau posisinya berubah, bisa memungkinkan terjadinya kehamilan IUD sangat efektif mencegah kehamilan. Kekurangan atau efek samping: Masa haid berubah lama dan banyak, Ada kemungkinan terjadi infeksi panggul

  1. Tubektomi/Steril Wanita

Tubektomi Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fesrtilitas (kesuburan) seorang wanita dengan cara mengikat dan memotong atau memasang cincin pada saluran tuba sehingga ovum tidak dapat bertemu dengan sel sperma. Tubektomi menjadi cara KB permanen bagi wanita yang yakin tak ingin memiliki anak.

Kelebihan: Cara ini sangat efektif mencegah kehamilan Kekurangan atau efek samping: Kemungkinan tidak ditemukan adanya efek samping jangka panjang. Hanya rasa tidak nyaman setelah melakukan operasi

  1. Vasektomi

Vasektomi Vasektomi adalah kontrasepsi yang dilakukan oleh laki-laki dengan cara sterilisasi. Sama seperti tubektomi pada wanita, vasektomi merupakan kontrasepsi permanen pada pria. Vasektomi tidak memengaruhi kinerja seksual pria.